Thursday 6 November 2008

Mencari Kenyamanan

Setelah hampir setahun di Doha , beberapa pelajaran sudah bisa saya nikmati .....tapi masih banyak pelajaran yang belum bisa saya cernah...makanan kali....ha..ha...ha...
yang namanya budaya niru masih saja ngikut kayak buntut (bahasa pakemnya ekor alias tail )..ada temen beli furniture baru pingin juga, ada temen cerita tas murah di mall a pingin kesana hunting , ada temen cerita gaji suami gede bisa ini bisa itu pingin gitu juga. Cuma yang seperti ini suami sudah pasang muka worried he..he..seperti papan sponsor pearl town di Doha gede gede tertulis " ini ni istri yang bikin suami melakukan korupsi !!!'

Judulnya saja mencari kenyamanan..... kata seorang kyai dulu pas di Indonesia..kita ini nggak perlu kaya yang penting cukup saja, cukup makan, cukup minum, cukup tidur, cukup car, cukup sandang, cukup papan dan cukup cukup yang lainnya....wakakak..!
Ada lagi temen yang hidup sederhana saja bilang didunia nggak kaya materi nggak apa apa teman! yang penting kaya hati...sambil menagis haru saya menepuk nepuk pundaknya.

La wong saya ini maunya enak...pinginnya ya kaya materi juga kaya hati, kaya didunia dan kaya di akherat....amin..ya Robbal Alamin...tapi apa mau dikata...expectasi saya tinggi tapi roda dunia saya jalannya nggak secepat saya membayangkan kenginginan itu !!wuzzh..... sekencang land cruiser orang Qatari yang nabraki trotoar buat cari jalan pintas....langsung ada di batok kepala yang isinya otak sebesar kepalan tangan dengan bermilyar syaraf...yang ada ya... mumet bin stress..dan teman temannya.

La...terus apa sih kenyamanan, pakai ukuran apa dia, siapa yang bisa mengukur walah...pokoknya tambah mumet .... suatu saat Saya dan worker dipingir jalan sama sama makan. Walauapun beda tempat makannya.. herannya koq saya masih menggerutu ketika harus tunggu lamanya selesai masakan dari restaurant turky central..sedangkan si worker asyik saja terlihat menikmati makanannya di emperan toko sekitar nggak perduli orang lalu lalang. Atau Seperti waktu kemarin musim summer saya ni..sibuk menggerutu kayak yang paling kepanasan di dunia nyalain ac disemua ruangan, bawaannya kesel kalau keluar rumah kepanasan, dll. Sementara ketika kita lagi asyik naik mobil sambil dengerin musik plus ac yang paling high, diluar sana para worker masih asyik saja bekerja dan jika mulai siang mereka tiduran dibawah pohon yang agak rindang dipinggir jalan sambil sesekali masih terlihat berkelakar dengan sesama teman dan menikmati hidangan siang.

Hebat sekali mereka...setelah saya pikir akhirnya otak saya sampai pada suatu kesimpulan. Ternyata yang namanya Kenyamannan itu letaknya pada diri kita sendiri alias kenyamanan ya diri kita, tidak ada patokan khusus bahwa yang bawa land cruiser, atau yang tidur dirumah mewah, atau makanan dari roti gandum yang di bakar agak gosong itu disebut kenyamanan. Walaupun jasad ini nggak munafik seneng saja dimanja sama yang namanya fasilitas.

Ini semua hanya ungkapan perasaan nggak penting dari orang nggak penting seperti saya, boleh juga dibilang narcism...wis..wis.. bubar , mari , enthek the end.

No comments: