Saturday, 22 March 2008

Pendidikan VS Uang sekolah


Di Detik .Com beberapa minggu yang lalu sempat saya baca berita disalah satu sekolah dasar negeri,ada kakak beradik yang malu tidak mau sekolah lagi atau lebih tepatnya dibodohkan terang terangan oleh pihak institusi yang bernama SEKOLAH. Sangat menyedihkan!.Ironi sekali hal ini bisa terjadi pada lembaga yang notabene harusnya menjadi kawah pengodokan intelektualitas, mengasah rasa dan asa bagi anak anak negeri ini. Hanya karena rupiah (baca uang sekolah) yang ditagikan kepada mereka di depan kelas oleh Yang terhormat tuan kepala sekolah. Hal serupa pernah juga saya alami selaku staf pendidik di salah satu sekolah dasar di Jakarta. Ketika siswa hendak mengerjakan ulangan umum bersama tiba tiba ada pemberitahuan bahwa yang belum melunasi uang sekolah tidak diperkenankan mengikuti ulangan umum bersama. Waktu itu sempat beberapa staf pengajar memprotes tapi rupanya pihak yayasan bersikukuh hal itu tetap dilaksanakan, syukur kejadian itu cuma berlangsung satu jam pelajaran karena buru buru pihak yayasan menarik kembali keputusannya. Tapi tetap saja efek psikologis bagi anak anak masih terasa karena sudah diumumkan didepan kelas atau sekolah.
Ada anak yang menangis, ada yang nggak mau sekolah besok harinya, malu, takut, walaupun ada juga yang hanya senyum senyum saja. Yang hendak saya garis bawahi adalah, alangkah baiknya jika segalah urusan administrasi baik itu uang sekolah, seragam dan lain sebagainya yang tidak bersangkutan dengan pembelajaran secara langsung hendaknya tidak melibatkan siswa ataupun anak didik, biarlah pihak sekolah yang berhubungan langsung dengan wali murid atau orang tua anak . Saya sebenarnya bukan pakar psikologi ataupun pakar pendidikan , tapi saya sedikit bisa merasakan apa yang anak anak itu rasakan . Bayangkan saja kalau aib kita atau kita punya hutang ditagih di depan orang banyak ( ini bukan pengalaman pribadi lho..he..he..). Lepas dari semua itu rasanya tidak lah terlambat dan harus kita mulai, merubah konsep lama bahwa sekolah yang dulu hanya mencetak manusia manusia yang hanya pintar dalam berhitung, menghafal ( contoh tuan kepala sekolah ) tapi juga mampu mengenal dan memahami emosi ( kecerdasan emosional) , spiritual dan juga mempunyai kemampuan bertahan dalam hidup. Sehinggah berkuranglah orang orang yang bermental budak ( maaf jika kurang sopan). Tentu saja harapan yang besar dan juga mimpi mimpi indah tentang dunia pendidikan yang ideal harus terus ada dalam pikiran kita, mungkin suatu saat kita akan menjadikannya kenyataan. Ini adalah kerja jamaah.
Tapi lagi lagi, Ya Tuhan ...beberapa hari yang lalu, di sekolah anak saya hal serupa terjadi lagi (akhirnya ingin saya share dalam bentuk tulisan)...anak saya pulang sekolah menyampaikan kerihatinannya akan nasib temannya yang disuruh maju didepan kelas, sambil principlenya sedikit bicara mengancam. Jika besok tidak melunasi uang sekolah tidak boleh mengikuti pelajaran term selanjutnnya. Ah...bukan hanya di dalam negeri di luar negeripun yang namanya lembaga pendidikan jika masih dikelolah orang orang bermental budak, kurang faham psikologi anak, walaupun bergelar panjang dari A sampai Z, yang ada pola pola pendidikan yang nggak manusiawi. Walaupun saya percaya masih banyak pendidik pendidik yang punya hati nurani, dan mengabdikan hidupnya untuk kemajuan anak didiknya. Salut buat mereka !. Semoga guru guru saya dan guru yang lain mendapat pahalah dari Tuhan "kebaikan, keberkahan dan kemudahan hidup di dunia dan akherat. Amin..."

Saturday, 15 March 2008

Sebel....tapi cinta koq

Itulah kata kata yang beberapa saat pernah terucap dibibir indah ini(huuu..narcism!)mulai dari bikin blog sampai mau ngelink saja susaaah! Selalu dia berkata proses itu penting dari try and error itu baru namanya learnning by experiences...wualah nggak sabar aku...! Akhirnya bener saja ku coba coba sendiri, ya ini jadinya oarang gaptek belajar bikin blog. Tapi faham akhirnya yang sering dia bilang ke aku. Terus ada satu hal lagi entah kenapa aku pingin merubah cara ngeblogku....jangan salah sangkah dulu , bukannya saya ingin kelihatan ilmiah , atau keminter. Justru saya ingin bebas berekspresi( wualah....gaya mene!)tidak sekedar curhat....tapi bermanfaat. Itu yang sedang kupikir pikir...

nb:
dia is my beloved man NK

Monday, 3 March 2008

Capek ....yang terbayar

Tiga hari ini cukup melelahkan bagi kami sekeluarga di Doha, keliling menyaksikan beberapa acara di Doha cultural festival 2008. Kata husband si... "momentnya tiap tahun jadi nggak boleh dilewatkan , selain untuk cuci mata atao refresing ternyata yang paling penting adalah sebagai tempat belajar bagi kami mainly my kids, give them many experiences.

Dari nonton kembang api pada acara pembukaan malam hari walaupun just from port , it's very exciting and really it a good view. Fotonya nyusul ...! Hari selanjutnya kita menyaksikan cultural village di rumila park masih di corniche. Wah disini lebih seru lagi . Berhubung saya sangat senang dengan barang barang kuno dan antik, bangunan kuno termasuk juga orang yang kuno ..he..he..! Jujur dulu pingin jadi arkeolog tapi apa daya nasib membawa ke tempat yang berbeda, tapi nggak nyesel aku dapat juga peningalan sejarah yang luaaaar biasa yaitu emas..... ya mas nur kholis my husband now and forever Insya Allah....ini baru maksain namanya...he..he..Wis kita lanjut...di sini pada acara pembukaan ada tarian pedang khas qatar , I think exactly middle east.Ada juga beberapa makanan kita coba salah satunya yang seperti pan cake ditambah honey ang cheese, tapi saya rasa ada sedekit bumbu khas sini . itupun saya juga kurang faham. Putar putar dibeberapa stan, akhirnya saya mampir agak lama di stand painting on glasses. Sebenarnya sambil menikmati beberapa hasil karya mereka saya sedikit curi curi ilmu cara membuat dan bahannya.

Serunya lagi sambil asyik tanya tanya ternyata si pembuat lukisan jadi parno juga lihat kita, di bilang "are you artist ? sempet ngancam lagi jangan bikin duplikat , dia bisa bikin big problem for us??waupun dia sambil ketawa2 . Dalam hati ini pelajaran kesekian kali buat saya , ternyata tidak semua orang berilmu ingin menularkan ilmunya buat orang lain, saya pernah baca salah satu seniman Indonesia ketika di wawancara pendapatnya tentang hasil karyanya yang banyak ditiru orang. Dengan santai dia jawab " saya senang artinya hasil karya saya tidak akan mati apalagi banyak yang ingin belajar karena memang menarik dan bagus. Tapi nggak perlu kwatir sedikit berfilsafat dia bilang emas itu nggak akan ketuker dengan kuningan , kecuali orang yang suka imitasi "Senangnya masih ada orang yang mau berbagi ilmu...
Lain stand lain pelajaran sudah pasti itu...ada stand melukis di tangan, kaki untuk wanita dengan bahan alami sehingga menurut agama islam dibolehkan namanya "hanna" agaknya anak anak saya perlu jadi bahan percobaan...mulailah tangan tangan mereka dilukis. mereka kegirangan dengan warna coklat sangat menarik. Nah ada cerita menarik lainya ,ketika saya selesai sholat magrib dimusholla kecil maih satu area juga tiba tiba ibu ibu bercadar mendekati saya satunya setengah baya satunya lebih tua lagi. Terjadilah dialog antar bangsa dengan sedikit english yang sama sama kacau. kesimpulannya dia itu banggah oarang islam Indonesia, ada juga sedikit pujian buat saya , sampai meramal anak keempat saya nanti laki2...he,,he...wah makin seru saja ibu ibu itu mencium saya sambil mendoakan saya....hampir hampir saja saya mengadaikan keimanan saya dengan memberi hadiah mereka mukena yang saya kenakan....tapi urung saya lakukan buru buru saya ingat ni mukena walaupun lecek syarat sejarah pemberian murid saya ketika hendak ke Qatar...dan yang lebih penting lagi nggak mabok pujian..he..he...he...selamat selamat buat diri saya.....dan anak anak saya yang dari tadi menyaksikan adegan demi adegan cuma bisa ketawa cekikikan.....
Besok sorenya kita nerus jalan jalannya nonton world powerboat championship, masih di corniche. Masalahnya saya nggak terlaluh faham...rolenya, agak boring sebenarnya si....tapi nggak apa apalah . Tetep saja Boatnya keeeren maklum nggak pernah lihat realnya kecuali di tv. Berikutnya malam hari kita lihat teater di sheraton hotel judulnya little mermaid. Anak anak sangat menikmati . Mulai dari costum berwarna warni dan saangt mencolok sangat kontras tapi tetap terlihat indah ketika berada diatas panggung. Juga alur ceritanya , anak pertama saya bilang bagus dan lucu malah pingin nonton lagi. Koreksi saya cuma ada beberapa adegan pelukan dan cium yang kurang pantas untuk di perlihatkan sebagai konsumusi anak anak. Salut to spirit para pemain yang bermain prima tetap semangat walaupun sedikit penontonnya. Saya jadi ingat seorang dai besar yang kehilangan pengemarnya, dia tanggapi dengan mengatakan dakwa itu akan tetap berjalan dan menjadi kewajiban dengan sedikit atau banyak pengemar.

Hebat euy....So dari banyaknya acara di Doha yang sampai bikin kaki ini gempor rasanya cukup terbayar sudah dengan melihat anak2menikmatinya dan senang , tak terkecuali saya dan
suami
.